"Aku juga sebenarnya nggak sudi jadi teman kau, Yudh!" lirih Arjuna, tapi tidak sampai didengar oleh Yudha.
"Sekarang, kembali ke topik pembahasan tadi. Bukankah kau sudah sering kubilangin, Yudh? Berhentilah berpikir kau sanggup melakukan apa pun, Yudh. Setiap tubuh punya batasan untuk melakukan sesuatu. Dan kau juga harus memikirkan kesehatanmu sendiri, Yudh!"
Arjuna mencoba menasihati. Tinggal satu bulan bersama Hilal, membuatnya perlahan berubah menjadi baik. Tapi, dalam hati terdalamnya dia masih memiliki niat untuk balas dendam pada Tuan Yosi Ronivanendra.
Yudha membuka botol air pemberian Arjuna dan meminumnya. Setelah itu, mengguyurkan sedikit air itu ke mukanya.
"Aku ini adalah ketua kelas, Juna. Mana bisa aku mengabaikan apa yang menjadi kewajibanku, huh? Nggak ada alasan apa pun bagiku untuk ...uhuk!! uhuk!!"