"Berkarier atau berbisnis, aku rasa sama baiknya, Kek." Alvan yang sudah sangat curiga Kakek Ben menyinggung istrinya membela.
"Ya. Kamu benar, Alvan. Sama-sama baik jika dijalankan oleh wanita yang juga memiliki kepribadian yang baik. Wanita yang tidak pernah memfitnah, dan mengejar harta laki-laki."
"Kek –" belum juga Alvan melanjutkan pembelaannya lagi. Megha sudah menyentuh pahanya untuk memberi isyarat agar Alvan tenang seperti yang sudah mereka sepakatkan. Alhasil, Alvan pun urung melanjutkan perkataannya. Itu membuat Megha yang lebih memilih menerima sindiran Kakek Ben merasa lega.
"Oh iya, Vicka. Bagaimana kepemimpinan Alvan menurut kamu?" Kakek Ben bertanya lebih lanjut, sekaligus mencairkan suasana tegang yang sempat terjadi.
"Sangat baik, Kek." Vicka melirik pada Alvan. "Biarpun saya jarang berhubungan dengan Pak Alvan secara langsung, tapi saya bisa merasakan cara memimpinnya yang luar biasa."