"RAKO! GUE ENGGAK KAYAK GITU!!!" Megha bangkit berdiri. "GUE ENGGAK NYANGKA! LO YANG SURUH GUE FITNAH KAKAK LO DAN SEKARANG MALAH ELO YANG LEPAS TANGAN! BISA-BISANYA LO TUTUPIN KEBENARAN!" Megha bangkit berdiri.
"Halah...! Udah deh. Mending lo hapus air mata palsu lo! Enggak ada yang percaya sama lo. Orang tua lo sendiri aja tahu anaknya gimana!"
Megha menatap Papa Agung dan Mama Mawar. "Pa, Ma. Semua yang dibilang Rako bohong. Aku saat itu memang betul-betul mengandung anaknya," ucap Megha dengan isak tangisnya. Namun ternyata Papa Agung dan Mama Mawar sama sekali tak menjawab apa pun, mereka hanya diam dan membuang muka enggan menanggapi ucapan Megha. "Pi, Papi udah dengar semuanya dari Metha kan. Rako bohong, Pi!"