Sementara itu dengan Megha.
"Lo mau pulang cepat?" tanya Mayang yang tak sengaja mendengar percakapannya dengan Alvan.
"Iya. Gue titip kantor ya."
"Oo gitu. Oke, santai Gha."
"Muka lo kenapa tegang gitu?" Rindu menambahkan menyadari sesuatu.
"Alvan bilang, nanti di rumah ada yang mau dia obrolin sama gue."
"Lah terus? Kenapa lo tegang?"
"Ya tegang aja. Gue duga ini menyangkut tentang kebohongan gue ke Papi."
"Udah lah. Kan gue bilang jangan mikir macam-macam dulu. Mending sekarang lo siap-siap. Bentar lagi Alvan jemput kan."
Megha mengangguk mendengar ucapan Rindu. Ia pun lantas pamit, meninggalkan Rindu dan Mayang untuk kembali ke ruangannya.
Selang beberapa waktu. Alvan pun sudah tiba di depan kantor Megha untuk menjemputnya. Sengaja ia tidak naik ke lantai atas lagi. Ia hanya meminta Megha untuk menunggu sejenak di lobi agar ia tidak perlu parkir lagi.