Ke esokkan harinya.
"Kak Megha....!" sapaan Laras sungguh sangat menghangatkan Megha. Ia datang bersama Eyang dan juga Tante Nurul.
"Kejutan...!" Alvan yang baru turut masuk menambahkan dengan wajah berseri-seri. Segera ia membuka jalan mempersilakan Eyang, Tante Nurul dan juga Laras untuk mendekati Megha.
"Eyang, Tante, Laras!" ujar Megha dengan senyumannya. Satu persatu Megha mendapatkan pelukan hangat dari mereka. Tante Nurul yang melihat hanya ada satu buah kursi di sisi ranjang dengan inisiatif penuh lantas memberikannya langsung pada Eyang.
"Gimana kabar kamu? Kayaknya Eyang lihat udah makin baik," tanya Eyang yang sudah duduk di kursinya.
Megha tersenyum oleh pertanyaan Eyang yang terasa menunjukkan kasih sayang. "Semakin baik Eyang. Makasih ya, Eyang, Tante, Laras, udah mau repot ke sini."
"Buat kamu kita enggak ngerasa repot kok, Gha." Sambung Tante Nurul.
"Iya, Tante. Terima kasih. Oh iya Laras, kamu enggak sekolah?"
