"Udahlah, dari pada ngomongin yang jauh. Mending yang di depan mata aja kita nikmatin," sahut Tante Nurul.
Alvan mengangguk cepat. "Setuju, Tan."
Jawaban Megha yang agak judes ke Alvan, mengingatkan Laras bahwa kedua kakaknya ini sedang bertengkar. Ia pun jadi terpikir untuk membuat suasana di antara pasangan favoritnya membaik.
"Kak Alvan sama Kak Megha itu ikatan batinnya kuat ya, Bun." Sontak saja kalimat Laras membuat Alvan dan Megha terheran-heran. "Di saat Kak Megha mau martabak keju, eh pas banget Kak Alvan beliin." Megha melempar pandangan pada Alvan, sadar lelaki itu membalas tatapan matanya, ia pun lagi-lagi membuang muka.
"Ya mereka kan saling sayang. Pasti ada kontak batin dong."
"Sayang?" Megha kebingungan oleh jawaban Tante Nurul.
"Iya, Gha. Jadi kalau kamu sama Alvan udah saling sayang, apa yang kamu rasain Alvan juga bisa rasain. Itu yang disebut Alvan belahan jiwanya kamu, kamu belahan jiwanya Alvan."
