Satu minggu kemudian.
"Halo, Gha?"
"Iya, Pa?"
"Besok pulang kerja, kamu sama Alvan makan malam di rumah Papa ya. Tolong bilangin Alvan juga."
"Oh – iya, Pa."
Malam itu, sepulang dari aktivitas kerja Megha dikejutkan oleh undangan ayahnya. Selesai ia berbicara singkat dengan Papa Agung, Megha pun langsung ke luar kamar dan memberitahukan hal ini kepada Alvan.
"Sum? Mas Alvan mana ya?" Tanya Megha saat berpapasan dengan ART-nya di ruang tengah.
"Ada di halaman belakang, Mba."
"Oo... oke," ucap Megha seraya mengangguk-angguk. "Makasih, Sum."
"Iya, Mba."
Bergegas Megha pun menuju halaman belakang dan benar saja kata Sumi, ia melihat Alvan yang sedang sibuk berbicara dengan seseorang di telepon.
Megha mendekati Alvan, dan tak butuh waktu lama Alvan pun menyadari kehadiran Megha.
"Baik, Pak. Saya tunggu kabar baiknya. Selamat malam."
