Chereads / Semester Akhir / Chapter 5 - Bab 05. (Maret.)

Chapter 5 - Bab 05. (Maret.)

Awal maret, sekolah mengadakan TO mandiri diawal bulan, Ini agak sulit jadi karna itu juga para guru-guru akan memberikan hadiah jika ada murid-murid Yang dapat nilai 80 di salah satu mapel saja.

mendegar itu aku menjadi semangat, namun aku harus berjuang dengan rival yang lainnya apalagi yang langanan 10 besar. Tidak! aku hanya perlu mendapat nilai 80 disemua subjek agar aku bisa mendapatkan hadiah yang dijanjikan itu, Aku dengar-dengar hadiahnya adalah barang elektronik, ibu nur yang memberi tahukannya kepada ku, tapi beliau tidak mengatakan barang dengan detail barang elektronik apa.

Aku harus bisa menguasai setiap soal bahasa inggris, namun ini cukup sulit dia banyak hal yang sama namun pengartian yang berbeda.

"Kemungkinan aku akan buruk di bagian bahasa inggris, aku hanya mengetahui setengah dari itu, tentang struktur teks aku sungguh tak memahami, aku cukup pusing dengan subjek itu." ujarku kepada beliau disesi les, beliau pun tertawa mendengar perkataan ku.

Lalu beliau mengajariKu tentang subjek itu, menerangi dengan rincih setiap apa yang aku tak pahami itu, aku mulai paham dengan ini aku hanya tak bisa jika mengartikan setiap kata dalam teks, namun untuk setiap pertanyaan aku mengetahui apa yang akan ditanyakan sih pembuat soal.

"Sesudah ini kalian akan mengikuti sesi sosialisasi UNBK, kemungkinan kita akan memakai tempat Disekolah lain, kemungkinan kita akan pergi ke SMK2 Karena untuk SMK mereka akan UN setelah SMA. Apakah kamu akan mengoda gadis-gadis yang ada disana?" pengalihan kata yang terlalu cepat membuatku terkejut, apa yang beliau katakan membuat aku tak bisa berucap. "Tumben ibu nur berbicara seperti ini." ujarku dalam hati, kemudian tertawa walau agak telat sih.

"Ya gak lah bu, lagian untuk apa mengoda gadis-gadis disana, kalau disini saja ada seorang gadis cantik, yang setiap malam membantukku untuk berlajar." ujarku dengan maksud bercanda, tapi aku seakan-akan membuat dirinya marah kepadaKu nanti, astaga aku sungguh lancang bercanda kepada orang yang lebih tua, dengan lelucon kotor seperti itu.

"Ahahaha... dibilang cantik oleh murid kesayangan membuat ibu begitu senang, jadi kalau kamu ingin selalu diajari gadis cantik ini, kamu harus dapat setidaknya nilai 80 disalah satu mapel." ucapnya menyeringai, kemudian menepuk kepala ku dengan lembut.

"Oke bu."

beberapa hari ini guru-guru mulai jarang mengajar dikelas, mereka kebanyakan mengahadiri rapat pembuatan soal USBN, Begitu juga dengan ibu nur, beberapa hari ini dia tak bisa mengajariku, karena begitu sibuk dengan pembahasan soal. Sesi les disekolah pun di tiadakan.

Senin tanpa terasa telah tiba, nilai kami sudah ditempelkan dimading, aku melihat-lihat namaku di deretan 20 sampai sebelas namun aku tak menemukan namaKuu disana, biasanya namaKu selalu nyantol di bagian itu tak pernah lari. "HAH!?" aku sangat terkejut namaKu ada dibagian urutan nomor 5 dan lebih paranya lagi mapel bahasa inggris yang ku anggap akan mehalangi diriku untuk mendapatkan nilai bagu, rupanya menjadi nilai yang tinggi dan memecahkan rekor terdahulu yakni 92 dan disematkan tulisan new rekor, dibagian sampingnya, aku hanya kalah dengan 4 teratas, yang dimana penjumlahan nilai semua mapel selisihnya 20 point. "AH! aku tak menyangka" ujarku kesenangan, Barus saja kami melihat-lihat nilai kami, kepala sekolah menyuruh murid kelas 12 berkumpul dilapangan.