Regi bergeming. Tidak mau membalas ucapan Gerand lagi. Regi mengalihkan fokusnya pada lukisan tua di sudut ruangan. Hanya sebagai pengalihan sementara sebelum akhirnya Regi pun menatap lurus Gerand. "Kau serius tidak masalah soal jenis kelamin anak? Aku senang kau mau mengerti, tapi sekarang justru aku yang khawatir. Aku tidak mau membuat problem di keluarga. Aku percaya pada kekuasaan dan keberanianmu yang tak terus mengikuti aturan ketat keluarga sekaligus kamu menghargai Mama dan Papa. Walau begitu aku tetap khawatir."
Regi melihat meja. Ekspesi rasa penyesalan. Regi tidak mau menjadi sumber masalah baru yang walaupun tidak harus dianggap besar, akan tetapi tetap memberi pengaruh. Mengenai jenis kelamin anak ataupun anak sekalipun, semuanya membuat Regi khawatir. Regi tidak tahu harus melakukan hal seperti apa. Rasanya sulit.
Regi seperti menanggung beban batin yang seperti tidak ada habisnya.