Ingin mengatakan apapun, Regi tidak mau ambil pusing. Gerand salah, bukan Regi.
Gerand mengeratkan pelukannya. Sial. Gerand tidak marah Regi mengatainya?
Lagi-lagi Gerand melakukan hal tidak baik. Orang aneh yang sialnya seorang presdir. Gerand punya kekuasaan membuat jatuh orang lain.
Regi sengaja meringis sakit, ingin lihat bagaimana reaksi Gerand.
"Maaf, aku menyakitimu?"
Cepat-cepat Gerand memeriksa luka Regi, apakah benar akibat pelukan Gerand, gadis itu merasakan sakit.
Gerand berdecak sebal. Regi membohonginya. Gerand tidak menekan luka Regi. Entah kenapa Regi tersenyum. Biar Regi tebak, wajah Gerand pasti marah besar. Regi gemas. Kalau Regi memang bisa lihat wajah tersebut.
Sayang sekali Regi tak bisa lihat wajah Gerand.
"Kau membohongiku. Tega sekali, sih."
Apa Regi salah dengar?
Ucapan Gerand seperti anak kecil yang tengah merajuk. Nada berucap pun juga menunjukkan hal itu. Gerand aneh.