Gerand mengangguk. Terkesima dengan Regi yang rela menuruti keinginannya. Gerand tidak berpikir Regi bodoh. Itu artinya ketika ketulusan Regi sudah mulai terlihat.
Gerand bertanya-tanya, apakah ketulusan itu bisa membuat ia menambatkan hati pada Regi?
Sebab sejauh itu, Gerand belum rasakan getaran cinta sejati antara ia dan Regi. Tujuan Gerand ingin Regi hanya menjadi miliknya tidak mau perempuan itu disentuh oleh siapapun kecuali ia. Alasan dibalik semua itu adalah Gerand ingin menghancurkan Regi.
Hasrat bahagia Gerand masih stuck pada tujuan awal. Belum berubah. Belum bergesar. Gerand adalah orang kaku. Menjalani hidup monoton dengan deretan ambisi.
Ambisi mencapai keinginan yang berubah menjadi rasa puas setelah mencapainya adalah hal yang ingin Gerand rasakan.
Akibat monoton tersebutlah, tujuan awal Gerand sulit berubah. Sulit berganti.
Istilah lainnya, hidup Gerand yang terbiasa mononton menjadikan dirinya sulit merasakan hal lain diluar tujuan awal.
