Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, Regi dan Regan pun sampai di pasar tempat yang biasa mereka kunjungi. Sebal, ingatan antara mereka kembali berlalu-lalang di otak Regi. Regi bingung harus melakukan hal seperti apa.
Ia merasa seperti orang bodoh.
***
[Regi, mari bertemu.]
[Aku tunggu kamu di belakang rumah Regan.]
Belakang rumah Regan?
Gerand pasti sudah gila. Belum lama Regi bertemu Jeremy dan Nick. Sekarang Gerand minta bertemu. Regi mengatakan yang sebenarnya terjadi. Lalu mereka berusaha paham akan hal tersbeut.
Regi bersyukur, Nick bisa ia yakinkan untuk mencari perempuan lain untuknya. Jangan berharap pada Regi. Regi bilang ia tidak mencintai Nick. Nick harus mencari perempuan tepat.
Regu tahu Nick pasti paham tentang cinta tidak harus memiliki. Kodrat alam dan takdir lebih kuat dari ketulusan cinta. Kekuatan cinta masih kurang kalau maut sudah lebih dulu menjemput.