Segala hal yang Gerand pikirkan saat itu, hanya satu nama yang terlintas. Gerand akan buat Regi menyesal.
"Berhenti bicara atau aku bunuh Nicolas saat ini juga."
"Sudah ku bilang jangan!"
"Akh."
Regi meringis sakit. Rasa sakit kembali menyerangnya. Gerand brengsek. Kenapa Regi harus hamil anak orang itu!?
Tuhan tidak adil pada Regi!
"Lepas!"
Regi tepis tangan Gerand yang hendak menantunya. Sedetik kemudian Gerand pun menekan tombol darurat. Tanda panggilan kepada petugas rumah sakit untuk memangani Regi.
Regi tak terkendalikan. Gerand pun tak ingin berjuang saat Regi mati-matian menolakku. Lebih baik hentikan. Regi butuh perawatan.
Orang itu kesakitan.
"Tolong bantu dia," ujar Gerand dingin saat dokter tiba.
Gerand tak meninggalkan ruangan, ia tatap lurus Regi yang sedang ditangani. Tak ada yang bisa mengusir Gerand Yosefa.
Bahkan itu untuk kepentingan prosedur rumah sakit sekalipun. Regi sedang dirawat.