Regi tidak merasa sebagai anak kambing dungu. Obat nyamuk yang mana ia merupakan orang ketiga tak dianggap pada saat itu. Sungguh, tidak sedikitpun.
Tidak pula Regi merasa kalau dirinya menjadi orang ketiga. Satu-satunya hal yang Regi tahu, ia prihatin terhadap Jenny.
Lagu mello sangat cocok untuk mereka. Huh, sial sekali.
Hidup bisa tak adil. Bukannya mengeluh beratasnamanakan tak bersyukur, tapi memang itulah kenyataannya.
Jeremy mengela napas. Lantas kemudian ia pun memakan pesanan lagi. Sesekali lirik makanan Regi dan Jenny yang tidak tersentuh sama sekali.
Hidup memang kejam. Memukul terlalu keras.
Jeremy mantapkan hati dan pikirannya, akan langsung ia katakan saat itu. Waktu sangat berharga untuk mereka lalaui. Setiap detiknya sudah bawa banyak perubahan.
Kandungan Jenny pasti akan terbentuk.
Jeremy siap.
"Biarkan aku yang tertanggung jawab Regi. Kau hanya perlu ikut yang aku katakan."