Kepalang buruk, Eli ingin tekan sifat buruk padanya agar tak merugikan siapapun. Bersama 'sumber' ketakutan tersebut, Eli akan paham terhadap hal apa saja yang harus serta tidak ia perbuat.
Sebutlah Eli buta oleh cinta ke Regas. Ideologi dan sistem berpikir Eli, ia tertarik jauh dalam pusaran hidup orang yang ia sebut kakak.
Pun sangat bersyukur, dirinya dan orang tersebut bukan saudara kandung. Kebodohan Eli, ia terima. Tak menampik.
Juga, Eli merasa salah saat ia berpikir. Walau sadar atas kesalahan tersebut, ia tak beranjak barang sedikit. Eli ingin dirinya serahkan mahkota yang ia jaga untuk orang yang ia cintai. Orang itu adalah Regas.
Setelah ia pikir-pikir, pertemuan ia dan Regas waktu itu--sebelum bicara dengan Rein, Regas pasti bilang fakta yang sebenarnya.
Mungkin, bercampur sedikit bumbu fantasi, Regas tekan berbentuk pojokkan Eli. Pada akhirnya pun berujung mau tak mau ia harus ikut apapun yang orang tersebut mau.
Budak. Babu. Bawahan.
