[Akan ku coba, kamu ngomong dulu gih.]
[Aku mohon, ini soal persahabatan dan pernikahan kita.]
Meri berdehem, kasihan juga sama Rein kalau harus di sikapi begitu. Lebih baik ikut ajalah dulu.
[Aku minta maaf, setelah yang ku bilang ini kau pasti panas.]
[Kapan kamu ngomong Rein, aku panas nungguin kamu ngomong nih.]
Rein sampai hanya tahu terkekah, benar juga, dia buang-buang waktu. Harusnya langsung ngomong.
[Maaf. Kayaknya Redis dan Rey hanya mempermainkan kita. Aku pernah dengar mereka ngomong kalau kita bukan orang yang patut di seriusi oleh mereka.]
Meri mengerjap lamat-lamat, oh begitu. Baiklah, kalau sudah begitu mau ngapain?
Hahaha, Meri mode gila on.
[Ini permainan jangka panjang Rein, ya sudah kita pikirkan dalam waktu yang setara juga.]
Rein tersentak, berarti mereka harus bersabar dan terima jika suatu saat nanti bakal dibunuh oleh rasa sakit?
Secara perlahan-lahan, betapa sulitnya hidup. Redis berbakat dalam hal menjatuhkan. Orang itu yang terbaik.