"Tidak Ma, kami berdua yang salah. Aku sudah lama ajak Reni one night stand, tapi dia terus menolak. Lalu saat malam pernikahan Redis dan Rein, aku dan Reni sepakat berhubungan intim. Hanya untuk malam itu saja."
"Radit Samira!" suara tuan Randi menggelegar. Bak petir menyambar pohon.
"Jawab, kau sering tidur dengan perempuan atau baru satu kali itu!?" tanya tuan Randi.
Lalu dengan bodohnya Radit justru bilang jujur sejujurnya.
"Sering Pa," jawab Radit dengan sangat tak nyaman. Suara tersebut lirih.
Tinggallah tuan Randi tatap tak percaya. Jikalau ada riwayat penyakit jantung, sudah pasti ia dead ditempat.
Reaksi nonya Renata sangat buruk. Ia berjalan kearah Radit kemudian tampar sang anak. Sebegitu mudahnya bilang sering?
Sudah berapa kali?
Plak!
Mata Radit terbelalak. Setelah tampar dirnya ibunya tersebut pun juga tampar Reni. Menyisakan orang itu pegang pipinya, tempat mendarat tamparan.