"Aaa...!"
Meri dan Rein terlihat senang, wajah berbinar saking senangnya. Kedua sahabat tersebut bak anak kecil yang masa kecilnya kurang bahagia. Datang-datang ke pantai langsung teriak. Memangnya hutan?
Mood Redis langsung berubah buruk. Ia kesal, bukankah libur untuk buat otak fresh ya?
Yang ada dirinya kesal.
Sebal, Redis beralih ke Meyra. Orang itu... mulai sekarang masuk objek perhatiannya. Banyak hal yang ingin Redis ingin Redis ketahui dari seorang Meyra Medika.
Radit terlihat santai, ia masukkan tangan ke saku celana. Damage orang itu memang beda. Kaca mata hitam bertengger indah. Setelan pantai cocok. Pas, sesuai selera Radit deh pokoknya.
Nona Reni senantiasa datar, ia tak ingin ikut-ikutan norak seperti Rein dan Meri.
Persetan, yang ingin ia lakukan adalah lihat bibir pantai. Hanya lihat, bukan bermain. Besok mereka akan pergi ke pusat Raja Ampat untuk berenang.
