Redis mood makannya kurang baik, sabar. Mood 'dirinya' pun juga sejalan. Dia yang memang sudah 'labil versi dewasa' terasa bak labil yang sebenarnya labil. Tak ada hal baik untuk ia sikapi benar.
Rein pasti gak masak. Sedangkan untuk makanan di meja hanya ada makanan biasa. Entahlah, Redis hanya nebak doang.
Menu yang bagi Redis menyengat. Ia tak mungkin makan yang kayak begituan. Yang ada Redis muntah. Tadi pagi pun kembali muntah. Sial, Redis mengerutu. Tak jarang ia mengumpat.
"Silahkan," ujar Rein.
Tak lama setelah itu mereka pun duduk. Oh, syukurlah, Rein pikir gak bakal nurut orang-orang itu. Ternyata ikut yang ia bilang. Baguslah, memang itu yang Rein ingin. Ia tak nyaman terjebak dalam hal buat repot.
Semua orang pun begitu.