Hal buruk, aku sudah rasakan pahit dan asamnya. Tertutup sampai buat diri sendiri malu pun sudah biasa. Tapi ini berbeda, aku menyakiti sahabatku sendiri, bukan hanya mempermalukan diri ini. Lalu yang sakit itu adalah teman dekatku. Aku yang salah.
Bukan soal siapa yang mulai, cuman untuk hal yang terjadi, aku merasa terhina, dimana aku sendirilah yang lakukan hal tersebut. Hiks. Dasar Rein gila.
Lalu aku pernah berpikir, apa gunanya aku berada di muka bumi ini?
Ah tidak, aku berdiri sendiri dengan hal apapun yang ada dalam duniaku sendiri. Aku sudah biasa, aku masih tetap ada sampai sekarang. Yang ku tahu adalah, aku berpijak di dunia. Aku ada untuk hal yang bisa ku lakukan.
Semua hal tersebut, aku ingin bergerak sesuai langkah. Sampai sekarang, itu pun sudah cukup untukku. Demi Tuhan. Aku hanya ingin bergerak sesuai alur. Itu menyakitkan, lalu aku tak terlalu berpikir jernih.
Terpuruk bagiku adalah saat jalan keluar di depan mata. Sedangkan aku tak dapat menemukannya.