"Aku mencolok?" monolog Rein. Ia pikir tak ada yang salah darinya. Memang agak mencolok sih, cuman, walau gitu ia kan biasa aja.
Aish, Redis peka banget. Rein jadi salah tingkah.
Rein sontak menggeleng. Ya enggaklah. C'mon, Rein. Jangan bersikap bak orang bodoh. Makin tambah tahu kelakuan Redis kalau Rein salah tingkah.
Apa salahnya sih menyembunyikan!?
Hey, Rein!!!
Sembunyi, bila perlu main petak umpet!
Aish!
"Tidak." Rein melihat Redis. Ia seperti salah tingkah. Mata tersebut spontan membulat, Rein lihat hal buruk. Mata Rein ternoda!
"Ha...!!!"
Rein sontak buang wajah, kearah mana saja asal gak lihat Redis. Boleh mengumpat?
Boleh gak boleh Rein mau mengumpat. Oke, mulai. Sial, Redis buka handuknya saat Rein beralih ke orang tersebut. Ia hanya pakai celana dalam yang ingin pakai celana boxer. Mata Rein otomatis ternoda. Ia tak paham cara sikapi hal tersebut.
Terjadilah, ia pun teriak. Dasar Redis gila!
Tak tahu malu. Urat malunya sudah putus!
Boleh gak mengumpat?
