Rein tak terlalu yakin, sekarang ia tengah diperiksa dokter untuk kemungkinan hamil. Rein kepengen ke rumah sakit, gak mau pakai dokter khusus keluarga. Lalu syukurnya Redis setuju, kalau gak, Rein bakal ngamuk. Ia gak peduli mau Redis balas ngamuk juga, yang penting keinginannya diturutin.
Pagi tadi Redis mengeluh perutnya tak enak, lalu tiba-tiba muntah tanpa sebab.
Kalau benar orang itu yang mengalami morning sickless, Rein dengan senang hati ngetawainnya. Sekalian ngidam dan hal-hal lain, Rein makin tambah senang. Saat Redis kesusahan, disanalah letak kesenangan Rein.
Biar tahu bagaimana rasanya wanita hamil itu gimana. Alami sedikit pun gak masalah kok, yang penting pernah mengalami.
Rein deg-degan, apa ia benar-benar hamil?
"Nona, sudah selesai, mari," ujar dokter sambil colek bahu Rein.
Hahaha, Rein ngerasa bak orang bodoh. Masa Ngelamun pun sudah terlihat bak orang dungu?
