Teng, Rein mendongkrak, ia tatap Redis kesal.
"Ya! Hati-hati dengan ucapanmu."
Rein kesal. Terserah mau Redis marah atau gak, dia baru saja bilang Rein bitch. Rein tahulah apa arti kalimat itu.
"Kau yang fuck. Fuck boy." Tanpa mikir apapun Rein pun bilang begitu. Tangan sibuk usap bokong perlahan. Sakitnya gak main-main.
Salah dikit dibilang bitch?
Rasain tuh fuck boy.
Redis melotot, Rein bilang dia fuck boy!?
"Rein, astaga sayang. Kamu baik-baik saja, ayo ke rumah sakit."
Rein refleks mengeggeleng, tak hanya itu, ia pun juga menyilangkan tangan, terus digerakin. Gak apa-apa kok. Masa jatuh dikit harus dibawa ke rumah sakit?
Baru juga pulang. Gak mau harus balik lagi.
Orang yang khawatir itu adalah ibu Redis. Nyonya Manita langsung bantu Rein beranjak dari posisinya. Syukurlah, Rein sudah bangun. Ingin lanjut ngomel nih, tahu-tahu Redis sudah dapat pukulan telak dari sang ibu mertua.