Sekarang adalah giliran Redis yang terpaku. Ia menyukai Rein, tunggu dunia kiamat dulu, setelahnya ia mungkin akan menyukai Rein. Lalu tentu saja di dunia lain. Bukan di bumi lagi.
Oh yang benar saja!?
Impossible!!!
"Tidak," jawab Redis cepat. Ia bertampang julid kembali. Ekspresi tersebut cocok untuk orang tersebut.
Redis angkat sebelah alisnya, ia terkekeh. Lantas tak lama kemudian pun berucap. Ini bukanlah hal yang sulit.
"Aku hanya tak suka saat milikku di usik orang lain. Semua yang jadi milikku akan tetap milikku. Hak paten."
Ekspresi Redis terlihat serius. Apapun yang terjadi ia tak akan pernah rela. Oke, Rey paham. Ia pun mengangguk. Tak masalah, Redis memang begitu. Sifatnya masih seperti itulah, tak suka miliknya terusik.
"Lalu, apa Rein barang bagimu?" Rey lanjut bertanya. Ekspedisi belum berakhir.
Sejatinya, Rey suka mengetahui sesuatu dari seluk-beluknya.