Malam datang menyambut. Terasa cepat siang berganti suasana gelap.
Tak ada apapun yang terjadi setelahnya. Meri nikah dan Rein tak bisa cegah. Ya, mau apa?
Suruh cerai gitu?
Gak mungkin.
Bagi banyak orang, pergantian hari adalah sebuah keberkahan. Pada kenyataannya tak semua seperti itu. Asal tahu saja, dunia kejam bagi orang tak bisa bertahan.
Perubahan status dari single ke perempuan sudah menikah, secara sakral dan suci. Hal tersebut sangat bermakna. Sakral.
Terlalu 'menjajah.'
Atmosfer dengan cepat 'menggelap.' Semua orang di acara makan malam tersebut bisa rasakan hal tersebut.
Terutama Rein dan Redis.
Yang membedakan hanyalah, sepasang suami istri itu punya makna dan pandangan hidup beda satu sama lain.
It's be, ready?
Sulit.
Pertanyaannya adalah, mengapa hal tersebut terjadi?
Rein senantiasa menunduk.
Jujur saja, orang itu tak nyaman terhadap situasi yang baginya sangat tak menyenangkan. Berada di tengah-tengah orang yang ia sendiri cuman beda sendiri.