"Bisa gak, jangan bicara tak masuk akal?" Rein natap tak suka. Terlepas dari apapun yang terjadi, ia harus.
Redis angkat sebelah alisnya. Tak masuk akal? Terserah.
Redis bisa melakukan apapun. Ia waras serta sadar kok terhadap yang ia katakan. Keputusan mutlak yang hanya dia sendiri yang bisa bilang.
Lalu tak bisa diganggu gugat. Harus nurut!
Semua harus berada dalam kendali Redis. Persetan soal takdir, orang, ataupun perasaan. Redis bisa lakukan semua hal!
Apapun!
Redis yang tak pernah pakai tampang julid pun gunakan itu. Sebelumnya ia mainkan lidah dalam mulut.
Siapa Meri, bukan apa-apa. Rendah.
"Kalian tidak punya pilihan lain, kalau tak mau ikuti yang ku bilang, bersiaplah menyesal seumur hidup. Aku tidak pernah bermain-main dengan perkataan."
Ah... perempuan pun tak luput dari sikap kejam Redis, Rey sangat sayangkan hal tersebut. Ia natap Meri seolah-olah kasih isyarat untuk diam.
Kalah untuk menang, jangan api lawan api. Gak baik.
