"Kau sebenarnya sudah lama tahu kan?"
"Belum Ma. Sulit menembus pertahanan kalian." Redis jawab jujur.
Tak peduli saat itu Redis bak seperti tengah merendahkan dirinya. Hal yang selalu Redis tahan. Segala hal buruk yang Redis alami, ia kesal ke hal-hal buruk yang ia pikir.
Perjuangan Redis selama itu, Rein hidup seperti yang ia pikir. Masa-masa buruk yang Redis alami, semuanya terpatri indah, otak Redis rekam baik-baik hal buruk tersebut.
Semua hal gila, Redis tahu benar.
Untuk hal yang Redis lakukan, ia sama sekali tak mau peduli. Semua hal yang Redis pikir, ia tak mau mengakui, bahwasanya, Redis terluka. Redis hidup dalam kesepian yang luar biasa menakutkan.
Satu tahun Redis berusaha keras mencari keberadaan Rein.
Setelah perjuangan yang tak sedikit, akhirnya ketemu juga. Sekali lagi Redis sulit cari keberadaan Rein. Seperti yang ibunya tanyakan, saat Redis tahu, ia langsung datang ke untuk menemui Rein.