"Jangan memperumit sesuatu Rein."
Terserah, yang Rein mau saat itu hanya Redis jujur terhadap pertanyaannya. Jawaban atas pertanyaan tersebut penting, setara dengan kebutuhan Rein dalam bernapas.
Redis harus tegas dalam menyikapi sesuatu.
"Jawab."
Oke, Redis tak mempan dengan omongan biasa. Rein pun terpikir untuk gak mau sekedar ngomong, lebih baik ia langsung minggat. Selera Rein sudah hilang, bicara dengan Redis buat Rein sakit hati.
Saat diksi tak lagi berpengaruh, saatnya tindakan yang ambil alih.
"Lepas." Suara Rein rendah, bukan berarti orang itu takut.
Selama ketidakhadiran Redis, Rein mulai belajar teknik-teknik dasar bela diri. Untuk setiap hal yang Rein lakukan, ia bebas. Freedom is life, like Redis Sanjaya. Yang setiap isi pikiran tak mau di ganggu gugat.
