"Redis, kamu gak mau damai dengan Mama dan Papa? Aku gak punya orangtua Redis, terkadang aku iri lihat orang lain punya sesuatu seperrti keluarga. Harusnya kamu bersyukur. Ku pikir begitu. Tidakkah kamu berpikir bersyukur? Kalau aku sih ingin punya orangtua."
Pendapat setiap orang beda-beda. Jikalau Rein berpikir begitu, Redis punya pikiran lain.
"Punya keluarga gak enak Rein, kecuali keluarga itu mengerti yang kamu inginkan."
"Terus kamu mau yang bagaimana? Gak mau punya keluarga?"
"Ya enggaklah, aku kepengen punya kok." Redis teloyor kepala Rein, ngomong kok asal ceplos aja?
Biar sadar, Redis pikir gak ada salahnya pukul kepala Rein. Harusnya sih memang sadar.
"Lalu?"
"Aku cuma bilang punya keluarga gak seenak yang kamu pikir."
Rein gak setuju. Tidak sama sekali.
"Enak kok, nanti kalau baby Regas sudah besar, kamu tanya ke dia, enak punya keluarga atau gak?"
Aish, Rein sudah bawa nama keluarga. Redis gak enak dengar yang kayak begituan. So, sudah, biarin.