Meri tak lepas pandangan dari Rein dan Redis. Meri gak dengar apapun sih, makanya dia nanya.
Cukup sederhana.
"Barusan, kalian ngomong apa?"
"Identitas kamu yang sebenarnya," ujar Redis.
Rein kaget, kok?
Bukannya orang itu marah Rein bilang jujur?
Sekarang, apalagi sih orang itu bilang?
Redis jelas mempermainkan hidup Meri. Bukan perkara mudah, Redis salah sasaran bilang begitu. Rein mau marah, sial sekali Redis.
Rein gak tahu harus bilang apa, Rein terlalu bodoh untuk sikapi hal itu. Gimana ya, Rein pikir ia gak mampu. Banyak bingung. Redis benar-benar, Rein habis kata-kata, Rein gak tahu harus bilang kayak mana.
Dasar Redis gak jelas. Rein kepengen marah. Tepat di hadapan Redis. Hah bodohnya. Betapa sial.
"Ha?"
Meri natap aneh, maksud Redis. Identitas yang bagaimana?
"Tentang orangtua aku yang sebenarnya ya? Oke, bilang."
"Sebegitu bodoh," celutuk Redis.
Redis sial. Tuh orang bilang apa sih?
Rasa-rasanya, Rein pengen becek-becek tuh orang. Kesal.