Redis keras kepala.
Redis gak jawab. Tangannya aja yang kasih respon untuk Rein.
Sontak Rein pun langsung tarik napas lega. Rein sudah sering protes pada bagian tubuh untuk di sentuh yang ia memang gak suka. Oleh sebab itu Rein dan Redis bertengkar kecil seperti sekarang. Kurang lebih ya begitulah.
"Terima kasih."
Rein memejamkan mata kuat-kuat, sasaran Redis beralih ke lehernya. Mengendus bahkan kasih tanda kepemilikan. Hua, sejatinya kan tubuh Rein sensitif.
Di sentuh dikit aja sudah kayak tersengat listrik.
Rein hanya bisa pasrah, dia gak tahu harus melakukan hal seperti apalagi. Rasanya sulit.
Dalam hati Redis bersorak senang. Sifat Redis masih seperti biasa kok, dia suka buat Rein kesal. Entah kenapa, Redis gak tenang kalau gak jahilin Rein satu hari aja.
"Kamu cantik, aku suka."
Redis baru bilang suka ke Rein. Belum pernah bilang cinta ke Rein. Rein penasaran, kalau dia nanya Redis, kira-kira jawabannya apa?
"Radis." Rein usahakan bicara ke Redis.