Cup. Begitulah cara Redis bungkam orang nangis. Sumpal langsung dari sumbernya. Kontak fisik lips by lips. Yang paling menantang dalam melakukan sesuatu. Salah Rein, kalau gak mau di gituin, makanya langsung diam saat Redis suruh.
Bukankah hal itu bagus?
Lebih banyak dari yang ingin Redis lakukan. Rein adalah miliknya.
Rein cengkram baju Redis kuat, ia kaget, kenapa tiba-tiba malah di cium!?
Kok?
Hah, Redis gila, lalu Rein lebih gila membiarkan itu. Bodoh.
Rein ambil kesempatan dorong Redis, ciuman intens tersebut tak berakhir baik. Awal yang tidak baik sedikit kemungkinan berakhir bagus. Tadinya ciuman tersebut cukup intens. Mau seintens apapun, Rein tak balas ciuman Redis padanya. Yang ada Rein jijik terhadap dirinya.
Mata Rein berkilat marah. Ia sudah muak. Redis aja yang bisa muak, Rein pun juga kok. Jangan main-main dengan Rein!