"Ehem."
Meri perbaiki posisi duduk, sedikit senggol Rein biar sadar. Gak apa-apa main senggol-senggolan. Yang penting jalan tuh rencananya. Kalau lagi mode baik, Rein gak sadar terhadap situasi sekitar. Bawaannya hanya fokus ke kegiatan sendiri aja. Jangan harap orang itu peka.
Herannya, kalau lagi nulis pun perhatian Rein bisa bagi-bagi. Meri aja gak bisa. Kadang sering gak singkron.
"Ehem."
Satu deheman kurang, makanya Meri kasih deheman lanjutan.
"Halo."
Percuma, keduluan couplenya datang, memang nasib banget sih Meri.
"Radit. Kau ingin bergabung?"
Memang ya kalau orang baik itu auranya beda. Gak pilah-pilih untuk orang yang diajak gabung. Tiap kali lihat Mr Davidson, Meri bawaannya tenang.
"Aku ada perlu dengan Rein."
Kok Rein yang kena?
Reaksi alamiah, Rein tatap bingung Radit. Alamat bakal terjadi hal buruk atau gimana tuh?
Ada nona Reni.
"Soal kinerja kamu disini dan beberapa hal penting lainnya."