Siapa yang berharap?
Rein merenung, benar juga yang Redis bilang. Nona Meyra memang sangat merepotkan. Rein ingat, Meyra hampir menghabisi nyawanya, walau tidak secara langsung. Tega sekali meninggalkannya di kolam. Rein hampir mati.
Lalu saat liburan dulu pun mereka terjebak masalah juga. Mungkin disanalah letak sialnya Rein kalau dekat nona Meyra. Oleh sebab itu Rein harus berhati-hati terhadap orang itu. Ada banyak hal yang akan terjadi kalau ambil tindakan bodoh.
Ibaratnya, Rein hanya kerikil sedangkan Meyra batu besar. Siapa yang bisa?
Harus berhati-hati di bagian situ.
"Ya sudah, kalau gitu kita pacaran. Jangan dibuat sulit Redis. Ini sederhana kok. Kau tak mau aku dekat orang lain, ya sudah ayo berpacaran. Simpel."
Sial, Redis terjebak. Kalau begitu ujung-ujungnya mau tak mau Redis harus ikut. Rein memang licik. Sebal. Bilang aja ingin dirinya untuk tetap dekat dengannya setiap saat. Padahal tak mungkin, Redis tak pernah tertarik ke lawan jenis, pun juga sesama jenis.
