"Jangan, aku gak apa. Terima kasih tuan Davidson. Sekali lagi terima kasih, aku tahu terhadap yang ku lakukan. Keputusan menikah dengan Redis secara sadar ku ambil dan tak ada paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Aku tulus melakukan ini. Tolong jangan bilang apapun. Untuk kedepannya ku harap, Anda lebih berhati-hati lagi. Namun sekali lagi Tuan, aku sangat-sangat bersyukur Anda bersikap baik padaku. Setelah ini, aku akan lebih berhati-hati juga. Untuk apapun yang aku ambil, tolong untuk tidak buruk pada aku maupun keputusan yang ku ambil."
Redis tersenyum remeh terhadap yang Rein bilang. Benar, memang harus begitu. Redis pun beralih ke tuan Davidson, tak lupa segera ia lepas pegangan tangan orang tersebut dari tangan Rein. Jelas Redis yang menang saat itu. Mr davidson bukanlah apa-apa untuk Redis.
Senyum remeh bercampur congkak itu tak pernah beranjak dari wajah Redis.
"Anda bisa dengar sendiri?"