Selalu Rein yang salah, tak pernah baik. Buruk adalah kalimat yang sesuai.
"Jangan macam-macam Rein. Kau membuatku kesal bukan main!"
Kok, Rein yang salah?
Bukannya dia biasa aja ya?
Dasar Redis. Memang suka aneh-aneh tuh 'anak.' Anak kecil gede kecepatan, ya seperti Redislah bentuknya. Bikin kepala pusing tujuh keliling. Ah biar aja lah, orang itu kan sudah dari sananya aneh.
"Kau kenapa sih!?"
Tuh Rein balik ngegas. Tinggal tunggu detik bakal meledak sama-sama mereka. Pada akhirnya Redis tak lagi bicara. Ia kesal, yang saking kesalnya sampai tak berpikir untuk bicara lagi.
Redis tarik napas lelah, ia lihat Rein lurus. Setiap detik yang terlewat, mereka seakan-akan hanya boleh berkelahi. Baku hant terus!
"Aku terbangun sebab guking aku gak ada. Aku butuh kamu jadi guling aku, Rein."
Redis sudah sangat-sangat transparan. Terserah, yang penting dia kembali tidur. Fungsi Rein sebagai istri toh memang begitu kok.