Chereads / Berawal dari Satu Malam / Chapter 114 - 114 Cinta?

Chapter 114 - 114 Cinta?

Mana ada yang tahan kalau sikapnya semena-mena.

Semena-mena?

Redis pun juga begitu. Entahlah, Redis tak ingin berpikir apapun soal hal tersebut. Yang ingin Redis lakukan adalah harus cepat buat buburnya. Biar cepat bebas.

"Baiklah ibu negara."

Setelah bilang begitu Redis langsung pergi. Ia pikir harus cepat.

"Bi, bantu aku buat bubur ayam."

Agak cemberut Redis bilang begitu. Tapi ya bagaimana, mau tak mau ia harus lakukan. Untuk ibu negara.

Sekitar beberapa menit kemudian bubur ayam buatan Redis siap. Orang tersebut kesal, tadi tak sempat cicipi tuh bubur. Sebab tahu, Redis mati-matian tahan muntah.

Karma kali ya, sampai-sampai ia 'sakit' lagi. Tadi pagi pun nafsu makan Redis menurun drastis. Ia sudah tak dapat sikapi hal tersebut dengan baik. Rasanya ingin marah-marah terus.

Ngamuk!

Redis tersiksa.

Terdengar bunyi Redis letakkan mangkok ke meja. Saking kuat ya begitulah. Kesal, Redis benar-benar tak habis pikir.

"Hoek."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS