"Oke."
Setelah bilang begitu nona Meyra pun langsung mengalihkan pandangan. Ia kesal, dasar Redis gila pangkat. Fine, tak masalah, cari tahu siapa yang layak menang.
"Kau ingin kemana?"
"Tidakkah kau ingin aku pergi?" Meyra pikir, sudah tak ada gunanya ia ditempat tersebut. Redis pun terang-terangan, melalui bahasa tubuh pasti ingin ia pergi.
Redis terkekeh pelan. Ia ingin menunjukkan sesuatu ke Rein. Orang itu cium Rey?
Bilang dirinya akan menyesal bersikap buruk atau entah apapun itu. Ngaca dulu dong. Siapa orang yang diajak bicara.
Redis mati rasa soal perempuan. Ia tak ada niatan untuk jatuh cinta. Untuk saat ini mungkin saja Redis bisa terjatuh entah apapun itu namanya. Hanya saja yang jelas, ia bukan ingin ini itu. Ia bergerak sesuai langkah sendiri.
"Mau coba sesuatu?"
Apa maksud Redis?
Tak paham.
***
Bermain adalah hal yang terlintas di otakku saat ini. Aku tak suka yang banyak konsep, konteks, atau apapun itu, muluk-muluk atau entah bagaimana. Yang simpel saja.
