Jiang Tingxu sayang dengan tiga orang dalam kehidupan terakhirnya, Bibi Wen, Kakek Mo, dan terakhir anaknya Ning Ning.
Jiang Tingxu datang ke rumah keluarga Mo ketika ia berusia enam tahun. Selama hampir 20 tahun, Kakek Mo selalu menyayanginya dan tidak pernah berubah.
Apalagi dalam beberapa tahun terakhir. Karena Jiang Tingxu magang di rumah sakit, dia hanya bisa beberapa kali pulang ke rumah tua ini. Setiap dia kembali, kakek Mo selalu bersemangat menyambutnya.
"Kakek, aku sendiri saja yang menuangkan tehnya."
Kakek Mo melambaikan tangannya. "Tidak, tidak perlu, aku saja. kedua tangan itu kamu gunakan untuk menyelamatkan orang dengan pisau bedah. Tanganmu sangat berharga, jangan sampai terkena panas."
Jiang Tingxu pun tersenyum dengan hangat saat mendengar ucapan kakek ini.
"Bagaimana bisa kakek berkata seperti itu? Lagi pula, aku bukan anak kecil lagi."