Sudah hampir jam 3 pagi ketika Xie Xize menerima telepon dari Gong Shenye.
Ponselnya bisu, awalnya dia tidak mendengarnya sama sekali, tetapi Mo Yangyang berbalik di pelukannya.
Ponsel yang diletakkan di samping tempat tidur menyala di malam hari. Xie Xize tidak segera meraih ponselnya, tetapi melihat ke bawah dan Mo Yangyang di pelukannya.
Tadi mungkin merasa panas, jadi dia membalikkan badan dan mengulurkan tangannya.
Pipi Mo Yangyang memerah dan merah. Mulutnya sedikit terbuka. Ia tertidur dengan ekspresi centil. Saat Xie Xize melihatnya, hatinya terasa lemas dan kacau.
Ia tidak mengurus ponselnya, hanya melihat Mo Yangyang dengan satu tangan.
Matanya penuh dengan kelembutan dan cinta.
Xie Xize berpikir, 'Istriku, kenapa begitu menggemaskan.
Setelah melihatnya sejenak, ponsel di sebelahnya terus berdering.
Xie Xize dengan lembut mengembalikan tangan Mo Yangyang ke dalam selimut, kemudian meraih ponselnya.