Mo Yangyang berkata dengan mata merah, "Awalnya di dalam mimpiku ada kamu, tepat setelah aku bermimpi bahwa dirinya memberiku obat untuk pertama kalinya, dan tidak sampai beberapa hari, kamu sudah menghilang dari rumah itu."
"Aku yang berada di dalam mimpi itu bertanya padanya tentang keberadaanmu, tetapi dia bilang, dia mengirimmu ke luar negeri untuk belajar sesuatu. Lalu dia menyuruhmu untuk menghubungiku. Suara di telepon itu benar-benar suaramu. Kemudian, setiap seminggu sekali, dia selalu menyuruhmu menelponku…."
Mo Yangyang masih lanjut bercerita, "Namun, aku sekarang berpikir bahwa teleponnya itu tidak beres. Ia hanya membiarkanku berbicara denganmu di telepon, tetapi tidak pernah membiarkanku video call denganmu. Aku merasa… kamu juga celaka, lalu bisa saja dia menggunakan mesin peniru suara untuk meniru suaramu."