Pengawal itu tampaknya tidak mengerti, tetapi ia tetap mengulurkan tangan untuk membantunya, "Aku tahu kamu tidak tahan... kamu ini terlalu tidak berhati-hati. Orang sebesar kamu masih saja bisa jatuh. Kalau bukan jarak kita yang jauh, aku akan mengira kita yang membuatmu jatuh. Kalau kamu mau melukai dirimu sendiri, cobalah untuk tidak melibatkan orang lain….."
Kepala Kak Jie pusing, bagian belakang kepalanya sakit, dan hatinya penuh amarah. Ia menggertakkan giginya dan berkata, "Lepaskan aku…"
Pengawal itu tertegun, "A…".
Kepala Kak Jie pusing, lalu ia berkata dengan marah, "Lepaskan aku!"
Pengawal langsung membalas, "Karena kamu bilang begitu, maka ... baiklah!"
Sedetik berikutnya, pengawal melepaskan tangannya. Kaik Jie yang tidak bisa duduk dengan stabil dan tiba-tiba kehilangan penyangga, tubuhnya langsung jatuh ke belakang, dan kepalanya juga mendarat lagi menerima benturan kedua.
Kali ini, ia benar-benar pingsan.