Xie Xize menghentikan gerakannya, lalu menatap Mo Yangyang seolah dirinya terpaku di sana.
Kata-kata Mo Yangyang itu membawa kejutan baginya, jauh lebih mengejutkan dari sebelumnya.
Ia pun menatap perempuan itu dengan tenang, dengan tatapan mata yang semakin panas.
Mo Yangyang tersipu ketika ditatap oleh Xie Xize seperti itu dan sedikit gugup, "Kamu... makanlah, buburnya nanti dingin."
Sudut bibir Xie Xize naik sedikit, kemudian baru berkata, "Kalau begitu, kamu harus berusaha lebih keras!"
Mo Yangyang mengangguk perlahan, dan berbisik, "Ng…."
Tiba-tiba, ada sebuah benda yang diletakkan di telapak tangannya.
Xie Xize pun meletakkan sendok itu di tangan Mo Yangyang, "Aku akan memberimu kesempatan!"
"Hah?" Mo Yangyang tertegun. Seketika dirinya bingung cara menanggapi permintaannya itu!
Xie Xize mengangkat dagu, "Bukankah mau memanjakanku? Jadi, aku sedang memberimu kesempatan."