Tangannya yang ramping dan seputih batu giok itu memiliki jari-jemari yang tipis. Tekstur tangannya itu terlihat sangat indah dan menarik.
Sudut bibir pemilik tangan itu tersenyum. Ia menatap anak di depannya dengan tatapan mata cerah, seperti cahaya rembulan keemasan dalam kegelapan malam. Selain itu, ia juga membawa sentuhan kelembutan yang belum pernah ada sebelumnya.
Latiao tentu dapat merasakan bahwa sikap Xie Xize berbeda dari yang sebelumnya.
Sikap Xie Xize saat ini seakan-akan seketika menyingkirkan semua gangguan, mengunci target, dan mulai menembak dengan tepat.
Tangan kecil Latiao meremas permen itu. Apakah dirinya... baru saja melakukan sesuatu?
Xie Xize tersenyum, "Apakah kamu tidak ingin memberikannya kepadaku?"
Latiao mengulurkan tangannya dan meletakkan permen itu di telapak tangan Xie Xize.
Xie Xize merobek kemasan plastik permen itu sembari bertanya dengan santai, "Kudengar masakan ibumu sangat enak!"