"Sebenarnya, mimpi pertamaku adalah sehari sebelum kebakaran, tepatnya di pagi hari ketika aku akan segera bangun…. Kejadian di mimpi itu teringat sangat jelas, seperti nyata."
"Di mimpi itu, aku bahkan bisa menyentuh barang-barang rumah yang padat. Aku berdiri di samping, sebagai pengamat, yang menyaksikan kehidupan keluarga kita yang terdiri dari tiga orang."
"Paman Kelima waktu itu terlihat sama seperti sekarang, sangat baik, sampai sosokku yang di dalam mimpi itu hamil. Ketika kehamilanku menginjak bulan ketiga, tiba-tiba pada suatu hari, dia bangun di pagi hari, membuatkan diriku yang ada di dalam mimpi segelas susu. Dia melakukan itu setiap hari, dengan mencampurkan obat yang tidak kuketahui ke dalam susu itu…."
Latiao mendengarkan Mo Yangyang yang perlahan menceritakan tentang mimpi pertamanya.
Pantas saja dirinya merasa bahwa sikap mamanya agak aneh pagi itu, ternyata gara-gara mimpi ini.