Pikiran Mo Yangyang kacau, jantungnya seakan dapat berhenti berdetak kapan saja!
Sampai Kakek dan Nenek Han pulang, pikirannya masih goyah.
Nenek Han membelai pipinya dengan tangan kasar, "Aku dan ayahmu sudah sama-sama tua, jadi bantuan kami semakin lemah di masa depan. Selain itu, kami juga akan membebanimu…."
"Ehm… Memikirkanmu harus merawat anak, mengurus kami yang sudah tua, ditambah lagi harus mengurus restoran, aku merasa kasihan padamu. Jika ada seseorang yang bisa berbagi beban denganmu, kami bisa pergi dengan tenang jika suatu hari nanti kami harus pergi!"
"Apa lagi, selama punya ayah, Latiao akan baik-baik saja. Kamu juga harus punya keluarga. Pemuda itu, meskipun kami baru bertemu dan belum lama mengenalnya, tetapi usia kami sudah tua dan sudah banyak orang yang kami temui. Setidaknya, kami bisa membandingkan sikap seseorang dan menurut kami dia bukan tipe pemuda yang sembrono."