Mo Yangyang memegang ponselnya, jantungnya berdetak agak cepat.
Ia sesungguhnya tidak pernah berpikir bahwa dirinya akan punya keberanian untuk mengatakan itu kepada Xie Xize. Ia juga tidak tahu ucapannya itu akan berguna atau tidak.
Walau demikian, Xie Xize menyuruhnya untuk menunggu.
Berarti, pasti Xie Xize tidak keberatan!
Mo Yangyang meletakkan ponsel, lalu berbalik untuk melihat Lan Dongzhi. Pipi Lan Dongzhi sedikit lebih merah dari sebelumnya.
Mo Yangyang mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi Lan Dongzhi. Hah… demam! Saat menyeka wajahnya tadi, suhunya belum sepanas ini.
Demam itu naik setelah Mo Yangyang menyekanya.
Mo Yangyang cemas "Dia demam!"
Latiao pun mengatakan, "Pamam Xie akan datang secepatnya, mama. Jadi hal itu tidak masalah!"
Mo Yangyang pergi ke kamar mandi untuk membasahi handuknya lagi. Setelah itu dirinya meletakkannya di dahi Lan Dongzhi.