Chereads / Bayang-bayang kehidupan semu / Chapter 11 - Bab 10

Chapter 11 - Bab 10

Setelah menasehati Kania terus ke teras dengan bundanya.

" Bun aku heran sama Yumi, kenapa ya padahal Yumi sudah rutin kontrol selalu minum obat sakitnya kok tidak sembuh-sembuh kelihatannya makin parah." kata Yuda.

" Ya sabar kamu Yud, memang kamu lagi diuji Tuhan tinggal kamu kuat nggak di kasih ujian begini." kata bunda.

" Semoga saja tidak terjadi apa-apa bunda dengan mamanya anak-anak."kata Yuda. 

" Semoga saja Yumi diberi ketabahan merasakan sakitnya Yud. " kata bunda lagi.

" Yang sabar ya Yud. " kata bunda memang ini cobaan kamu.

Sehabis menasehati Bu Santoso terus mendekati pak Santoso yang sedang santai sambil minum kopi.

" Yah sepertinya Yumi sakitnya tidak berangsur sembuh malah parah." kata Bu Santoso.

" Aku kasihan melihat Yuda yah. " kata Bu Santoso lagi.

"Terus mau bagaimana lagi Bun kita sudah berusaha mengobarkan kemana- mana, orang memberitahu di obatkan di mana saja sudah kita datangi semua.

Kita sudah berusaha sebaik mungkin kalau Tuhan belum memberi sembuh mau bagaimana lagi ."

"Kita hanya berdoa saja." jawab pak Santoso dengan wajah yang sedih.

Pada ke esokan harinya pak Santoso siap- siap mau pergi ke kantor.

Wik panggil Bu Santoso cepat siapkan sarapan bapak ,Wiwik langsung datang dan mempersiapkan sarapan untuk pak Santoso.

" Bapak mau kemana Bu ?" tanya Wiwik.

" Bapak mau ke kantor biar Yuda di rumah nungguin Yumi." kata Bu Santoso.

Setelah semua siap pak Santoso terus sarapan dengan Bu Santoso.

" Yuda tidak ikut sarapan Bun ?" tanya pak Santoso.

"Tidak nanti biasanya kalau sarapan agak siang biasanya."

Sesudah selesai sarapan pak Santoso 

terus berangkat ke kantor .

" Berangkat dulu Bun " kata pak Santoso.

" Ya yah hati-hati di jalan " jawab Bu Santoso.

Setelah pak Santoso menempuh perjalan sekitar lima belas menit sampai juga di kantor.

" Selamat pagi pak !," kata Dery.

" Pagi Der , hari ini ada  wisata ke Bali apa tidak ?" tanya pak Santoso.

Dery langsung membuka catatan di buku laporan , di buka dan di lihat catatan itu

ternyata tidak ada.

" Tidak ada pak yang ada besok dua hari lagi ke daerah Yogyakarta dan daerah Solo. " jawab Dery.

" Ada berapa bis yang akan berangkat?" tanya pak Santoso.

" Ada tiga belas bis pak tapi lain-lain yang menyewa " jawab Dery.

" Lima bis disewa SMA dua, tiga bis karyawan pajak dan lima lagi SMP empat " kata Dery.

Kalau akan berangkat diteliti lagi apa-apa yang perlu dibenahi, meskipun armada kita bagus-bagus dan laik jalan. Kita harus mengontrol semua peralatan armada dengan baik agar tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan supaya tidak mengecewakan pelanggan kepuasan pelanggan adalah nomor satu.

Setelah memberi penjelasan Dery telepon pak Santoso berbunyi lalu pak Santoso lalu menerimanya,

" Halo ada apa Bu ?" tanya pak Santoso.

" Ayah langsung pulang saja Yumi tahu-tahu pingsan." kata bunda.

" Ya, ya aku tak terus pulang " jawab pak Santoso sambil menutup telponnya dan langsung mau pulang .

" Der bapak pulang dulu kata ibu mbak Yumi pingsan." kata pak Santoso.

" Ya pak." jawab Dery bercampur kaget.

Mendengar pak Santoso mengatakan Yumi pingsan Melly bertanya kepada pak Dery.

" Pak Dery tadi pak  Santoso mengatakan kalau mbak Yumi pingsan ?" tanya Melly.

" Selama ini jadi mbak Yumi sakit pak Dery ?" tanya Melly lagi.

" Memang iya Mel. " jawab Dery padahal selama ini mbak Yumi rutin kontrol dan selalu mematuhi saran dokter.

Setelah pak Santoso tiba di rumah terus bertanya dengan istrinya.

" Bagaimana ini Bun tadi kok bisa pingsan ?" tanya pak Santoso.

"Biasa yah tadi ngobrol dengan bunda dan Yuda katanya badannya panas dan lemah mau diantar Yuda ke kamar tahu-tahu pingsan."

" Ayo langsung saja di bawa ke rumah sakit " kata pak Santoso.

Lalu Yuda membopong istrinya dibawa masuk mobil , kemudian Bu Santoso langsung ikut pak Santoso naik mobil.

" Wik, nanti pakaiannya mbak Yumi siapin dan bawa ke rumah sakit " kata Bu Santoso.

" Ya bu " jawab Wiwik

Sementara semua pergi ke rumah sakit Wiwik mempersiapkan pakaian Yumi dan Yuda serta barang lain yang perlu dibawa

ke rumah sakit seperti handuk, sabun , sikat gigi, bantal, selimut dan lainnya.

Sampai di rumah sakit Yumi langsung di rawat di  UGD yang di tangani dokter Deni dokter langganan Yumi.

Tak lama kemudian Yumi sadar .

" Pa dimana aku ini ?" tanya Yumi. 

" Mama sekarang di UGD " jawab Yuda.

" Aku tadi pingsan ya pa ?" tanya Yumi.

" Iya ma tadi mama pingsan." jawab Yuda, sudah ma jangan bicara dulu istirahat saja dulu , Yumi mengangguk.

"Yah panggil Bu Santoso. "

" Ya Bun ada apa?" jawab pak Santoso.

" Wiwik tak suruh ke sini bersama anak-anak biar diantar dik Dery ya yah? " kata Bu Santoso.

" Ya Bun begitu juga lebih baik " jawab pak Santoso.

Kemudian Bu Santoso menghubungi Wiwik, telpon rumah berdering Wiwik lalu mengangkatnya .

" Rumah keluarga bapak Santoso ?" jawab Wiwik.

" Wik ini ibu." kata Bu Santoso.

"Tolong Wik kamu ke sini dengan anak-anak sambil membawa pakaian ganti mas Yuda dan mbak Yumi serta barang lainya yang di butuhkan di sini. Jangan lupa hubungi dik Dery untuk mengantar kamu ke sini " kata Bu Santoso.

Lalu Wiwik langsung menghubungi Dery

" Mas Dery tolong di suruh ibu mengantarkan aku dan anak-anak ke rumah sakit sekarang. " kata Wiwik.

" Baik mbak Wiwik saya akan pulang ke rumah sekarang. " jawab Dery. Kemudian dia minta dokter yang merawat Yumi untuk ke kantor.

" Maaf pak Yuda mari ikut kami ke kantor ada yang mau di jelaskan " kata dokter Deni.

Melihat Yuda berjalan dengan dokter Deni bunda bertanya kepada Yuda.

" Kenapa Yud? ada masalah dengan 

Yumi ?" tanya bunda.

" Ya Bun " jawab Yuda.

Kemudian bunda mengikuti Yuda dan dokter Deni menuju ruang dokter tersebut. Setelah sampai di ruangan itu mereka di persilahkan duduk.

" Silahkan duduk ibu Santoso dan pak Yuda " kata dokter Deni.

Kemudian dokter Deni menjelaskan kepada Bu Santoso dan Yuda.

" Begini pak Yuda menurut pemeriksaan  kami hasilnya istri pak Yuda lambungnya

sudah tidak bisa di obati lagi karena sudah mencapai stadium akhir , maaf kami sudah berusaha melakukan dengan berbagai cara namun hasilnya tetap sama."

Mendengar perkataan dokter seperti itu 

Yuda dan bunda kaget.

" Dokter apa tidak cara lain untuk penyembuhan Yumi ?" tanya Bu Santoso,

"usahakan dok sembuhkan  Yumi dengan cara apapun."

" Maaf Bu seperti itu hasil pemeriksaan kami Bu. " jawab dokter Deni.

Dengan wajah sedih Bu Santoso dan Yuda keluar dari ruang dokter Deni.

Pak Santoso yang menunggui Yumi di luar kamar UGD terus mendekati Yuda.

" Kenapa Yud bagaimana hasil pemeriksaan Yumi ?" tanya pak Santoso.

Bersambung..!