Chapter 9 - bab 8

" Ini akan saya beri obat biar cepat sembuh lambungnya." kata dokter Deni.

Kemudian Yuda

" Ini akan saya beri obat biar cepat sembuh lambungnya." kata dokter Deni. 

Kemudian Yuda menerima obat tersebut dan pamit pulang.

" Terima kasih dok, kalau begitu kami pamit dulu. " kata Yuda.

" Baik pak semoga lekas sembuh" kata dokter Deni.

Dalam perjalanan Yumi mengobrol dengan Yuda .

" Masa lambungku kena infeksi pa? padahal aku kalau makan sudah hati-hati."

" Ya enggak tahu ma namanya lagi sakit." jawab Yuda.

Tak terasa mereka sudah sampai rumah, bunda langsung bertanya kepada Yuda. 

" Bagaimana Yud Yumi sakit apa ?" tanya bunda.

"Yumi sakit lambung Bun, kata dokter Deni lambung Yumi terkena infeksi " jawab Yuda.

Melihat suami dan bunda ngobrol Yumi terus masuk kamar sambil berkata : 

" Aku mau istirahat dulu Bun " ucap Yumi.

menerima obat tersebut dan pamit pulang.

" Terima kasih dok, kalau begitu kami pamit dulu. " kata Yuda.

" Baik pak semoga lekas sembuh" kata dokter Deni.

Dalam perjalanan Yumi mengobrol dengan Yuda .

" Masa lambungku kena infeksi pa? padahal aku kalau makan sudah hati-hati."

" Ya enggak tahu ma namanya lagi sakit." jawab Yuda.

Tak terasa mereka sudah sampai rumah, bunda langsung bertanya kepada Yuda.

" Bagaimana Yud Yumi sakit apa ?" tanya bunda.

"Yumi sakit lambung Bun, kata dokter Deni lambung Yumi terkena infeksi " jawab Yuda.

Melihat suami dan bunda ngobrol Yumi terus masuk kamar sambil berkata :

" Aku mau istirahat dulu Bun " ucap Yumi.

" Ya ma nanti obatnya aku ambilin." kata Yuda.

Setelah selesai mengobrol dengan bunda Yuda terus membawakan obat untuk istrinya. Setelah sampai di kamar Yuda melihat Yumi sedang duduk di kursi sambil menyandarkan kepalanya di kursi itu.

"Ini obatnya ma cepat di minum!" kata Yuda, sambil memberikan obat dan minumnya di gelas.

Yumi kemudian minum obat tersebut .

" Sudah mama tidur dulu obatnya biar reaksi. " kata Yuda.

Yumi hanya mengangguk saja terus berbaring di tempat tidur, kemudian keluar setelah istrinya tidur.

Setelah keluar dari kamar Kania langsung menghampiri papanya.

" Yuda langsung menggendong putri kecilnya , jangan berisik ya mama lagi tidur." kata Yuda.

" Bun Kania tak ajak ke kantor Bun." kata Yuda kepada ibunya.

" Ya Yud." jawab bunda, yang sedang merapikan tanaman bunga kesayangan di taman.

Bunda kalau merapikan tamannya di bantu Dadang tukang kebunnya.

" Dang tanaman anggrek ini pindah ke sana biar kena matahari biar cepat berbunga." ,kata bunda.

Nanti kambojanya taruh di bawah anggrek, kalau menggantung tata yang bagus.

"Iya Bu." jawab Dadang.

Kemudian bu Santoso memeriksa bunga yang lain.

Di kantor Yuda memeriksa laporan sambil menemani Kania bermain.

Lalu Melly mengetuk pintu terus masuk.

" Ada apa Mel ?" tanya Yuda.

" Pak Yuda Kania saya membawanya main di luar." kata Melly.

" Ya Mel " jawab Yuda.

Kemudian Melly menggendong Kania di bawa keluar ruangan Yuda, oleh Melly di ajak main di ruangan Nunuk dan Santi.

Bermain di sini saja ya bersama Tante Nunuk dan tante Santi.

Kemudian Nunuk dan Santi menghampiri Kania.

" Aduh cantiknya ", kata mereka berdua.

Kania lalu menggandeng Nunuk .

" Tante es krim. " kata Kania.

" Mana esnya sayang ?" tanya Nunuk.

" Tu, itu..! " jawab Kania sambil menuding kan telunjuknya ke pedagang ice krim yang sedang lewat di depan kantor

" Pak es sini..! " panggil Nunuk.

Lalu pedagang es menghampiri Nunuk, Kania sangat senang di belikan ice krim Nunuk .

" Ma kasih Tante " kata Kania.

" Sama-sama sayang..  " jawab Nunuk sambil tersenyum.

Setelah selesai mengecek pekerjaannya Yuda mengajak Kania pulang.

" Kania sayang ayo pulang dulu Tante mau istirahat dulu " kata Yuda.

Kania terus menghampiri Yuda,

" Papa gendong. " kata Kania.

Kania lalu di gendong Yuda dibawa masuk mobil , terus di ajak pulang.

Di perjalanan pulang ada penjual balon Kania minta di belikan balon.

" Papa Kania minta balon. " kata Kania.

" Ya ayo beli papa mau memarkir mobilnya dulu. " jawab Yuda.

Kemudian memarkir mobilnya di tepi jalan , mereka lalu menghampiri penjual balon . Lalu Kania memilih balon kuda-kudaan dan zebra.

" Ini mas Rio satu." kata Kania.

" Mas Rio sudah besar tidak mainan balon sayang. " jawab Yuda , semuanya ini buat Kania.

Sesudah membeli balon mereka terus pulang , sampai di rumah Kania mencari mamanya.

" Mama… mama " kata Kania.

Oma menghampiri Kania jangan berlari nanti jatuh mama ada di kamar.

Lalu Kania berjalan menuju kamar mamanya .

" Mama papa beliin Kania balon " kata Kania.

" Bagus sekali sayang siapa yang memilihka ?" tanya Yumi.

" Kania sendiri mama." jawab Kania.

" Ini hewan apa sayang?? " tanya Yumi.

" Ini hewan kuda. " jawab Kania menggemaskan.

" Yang satunya hewan apa ma ?" tanya Kania.

" Yang ini namanya zebra. " jawab Yumi.

Kemudian Kania memamerkan mainannya kepada Rio .

" Mas Rio ini mainan Kania yang baru bagus kan ?" tanya Kania.

" Wah… bagus sekali " jawab Rio.

" Yang satu ini untuk mas Rio " jawab Rio.

"Kata papa mas Rio sudah gede sudah enggak mainan balon lagi. Ini semua buat Kania." Opa mendengar ocehan Kania tertawa dan berkata pinter benget kamu Nia.

Sementara itu di garasi " Bima Sakti " terlihat pak Jono mulai bersiap-siap mau narik, waktu di lihat di kantor ada Melly , pak Jono lalu masuk ke kantor.

" Mbak Nunuk dan mbak Santi belum keluar mbak Melly ?" tanya Jono.

" Belum masih sarapan memangnya ada pak Jono ?" tanya Melly balik.

" Enggak hanya mau nanya saja " jawab Jono.

" Mbak Melly tidak pulang kampung ?" tanya Jono.

" Masih lama besok kalau mau lebaran saja." jawab Melly.

" Besok kalau pulang kampung ikut aku saja ya? " kata Jono.

"Ngerayu nih ye..!!" teriak Nunuk dari belakang pak Jono. "Jangan mau mbak Melly pak Jono kalau ada cewek yang baru di kenal hidungnya langsung mekar."

" Pasti deh terus di gombali pak Jono. " kata Santi menyambung omongan Nunuk.

" Eh… kalian berdua memfitnah aku kan?"

kata Jono.

"Coba di ingat-ingat lagi kamu dulu kan begitu juga waktu aku dan mbak Santi baru kerja di sini."

Kemudian pak Jono keluar dari kantor sambil tersenyum dan berkata, "sudah tidak ingat, lupa." Lalu pak Jono naik bisnya langsung jalan sambil berkata mau  narik cari uang banyak untuk mengajak Melly nonton teriaknya di dalam bis.

Mereka bertiga cekikikan rasain kamu gerutu Santi . Mbak Melly kalau di rayu pak Jono jangan mau rayuannya semanis madu Arab , orang-orang yang kenal pak Jono di gombali kok ya percaya di ajak kemana-mana mau oceh Santi.

" Mbak Melly." panggil Dery.

" Ya pak ada pak. " jawab Melly

" Laporan yang aku kasih tahu sudah selesai ?" tanya Dery, sudah benar.

" Kelihatannya sudah benar pak. " jawab Melly.

"Tolong bawa sini biar saya teliti lagi siapa tahu ada keliru." Setelah di teliti Dery ternyata sudah benar.

" Mbak Melly sudah benar bagus sudah ngerti." kata Dery.

Hari semakin sore para sopir mulai berdatangan yang masuk pertama pak Heru , pak Heru menghampiri Dery.

" Dery." Panggil pak Heru.

" Ya mas Heru. " jawab Dery.

" Der tadi waktu papasan sama Jono aku melihat Jono melihat Jono mengajak selingkuhannya." kata pak Heru.

" Itu kan sudah biasa mas kalau mas Jono begitu. " jawab Dery.

Bersambung...