saat pulang, aku menunggu pak Lee. tetapi Saemi menghampiriku duluan dengan merangkulku. membuat rambutku hampir copot rasanya. aku menyingkirkan tangannya daripada ketahuan semua rahasiaku. "ih, nungguin siapa hm?" tanyanya. "pak Lee. kau? kau sendiri gak pulang?" tanyaku. "hah? ah ayo dongg, aku perlu menghilangkan rasa ngantukku nih. ke caffe yok" ajaknya. "ash..tidak bisa. ini penting sekali" tolakku. "jinjja? sepenting apa sih..huh..Ryujin nggak mau karena mood nya ilang gara gara berita itu. Shu ah, dia mau menemui dosen yang dari jepang katanya. kayaknya dia lagi naksir dosen jepang itu deh" jelasnya. aku terbelalak. "mworago? [apa katamu?], dimana dia akan menemuinyaa. masa masih ingat jalan nya sih" gumamku. "apa? kau..kenal? ah di universitasnya. tapi aku nggak tahu dimana itu" tanyanya. "dulu aku di universitas itu. terus Shu ah mengajakku pindah kesini karena Amin kangen aku. itusih katanya loh. lagipula Shu ah bukannya punya pacar? lalu..Kang Daehyuk itu.." jawabku. "jinjja??!!!!" tanya Saemi terkejut bukan main. "kalau begitu..SAEMI SUDAH DULU YA" ucapku kemudian berlari menyusul Shu ah ke universitasku dulu, Japan First University Seoul. ditengah berlari aku berharap bertemu Kairu. saat sampai aku melihatnya di depan perpustakaan. aku menghampirinya. "Shu ah" panggilku menepuk pundaknya. "Oiri im? ka kamu kapan datang sih? bikin kaget saja. ha.." ujarnya terkejut. "kau mencari sensei Kaname?" tanyaku. "ah? namanya Kaname? iyaa, aku mau minta nomor hehe. pendekatan dong haha" jawabnya tertawa. "ha..lalu? Kang Daehyuk? kau sudah putus darinya? sejak kapan?" tanyaku. "ih Oiri jangan diingatin dong. males tahu. dia bela belain perempuan lain daripada aku. terus aku minta putus deh" jawabnya. "oh..oh oke" ucapku. "Oiri-san?" panggil sensei Kaname. "ha halo sensei. ini temanku mau bertemu sensei" ucapku. "oh..temanmu cantik ya" ujar sensei Kaname. "ah be begitu..aku tinggal dulu diluar" ucapku meninggalkan mereka berdua. setelah 5 menit, akhirnya Shu ah keluar dengan perasaan gembira. "ayoo ke caffe. Shu ah manis yang traktir nih haha. ajak Ryujin sama Saemi kalau mau" ujarnya. "Ryujin mood nya ilang katanya, Saemi..dia nggak tahu deh. kayanya kecapekan. soalnya tadi dia juga mengajak aku ke caffe. tapi aku berlari menyusulmu setelah diberi tahu kalay kau akan kesana." ucapku. "hehehe. ya sudah berdua saja yok. asikk nih" ucapnya bersemangat. "haha ayoo".
di caffe..
"Oiri, kamu tahan minum Jinso?" tanyanya. "Jinso ya?..sebenarnya lumayan kuat sih haha tapi kalau lagi down..kurasa bakal pingsan di jalan haha" jawabku. "kyaaa baguss. aku pesan 8 botol Jinso lohh. yang 2 kita bawa pulang. sisanya kita minum sampai habis haha" ucapnya. aku hanya tertawa. "aku..kasih tahu Shu ah sekarang atau..jujur saja..aku takut dia kecewa soal rambutku" ucapku dalam hati. "Oirii, gilaaa. si Juwon itu terus terusan like dan coment setiap postingannya Kairu loh. ahhh gilaa" ribut Shu ah sambil meneguk Jinso nya. aku mau minum juga tapi takut mabuk. "Shu ah..kamu terlalu banyak minum deh sepertinya" ucapku. "hah? hahahaha..hei Juwon, aku mau balas dendam loh" ujarnya menunjuk ke arahku. "hei dasar!! ini akuu. im Oiri, kenapa jadi Juwon sih. seball jadinyaaa tahuuu" ucapku jengkel tanpa sadar meminum 2 gelas Jinso. "su sudah cukup. hentikan, aku tak kuat. akan kulempar botol ini ke kepalamu Juwonn ahh dasar" ucap Shu ah masih tidak sadar. aku masih ada kesadaran sekitar 50% an. "Oiri sayangku ayo kita ke toko peralatan dapur haha" ucap Shu ah merangkulku. "haa tiba tiba perlengkapan dapur?? Shu ah mabuk nya aneh aneh deh. besok ke toko elektronik bisa jadi haa" ujarku kesal. "uwah mabuk berat dia, aku punya pereda mabuk sih sebenarnya. aku masih bisa pulang sendiri walau pelan pelan" gumamku. "Shu ah buka mulutmu" ucapku. aku memasukkan obat jelly pereda mabuk ke mulutnya. lalu dia bangun walaupun belum sepenuhnya sadar. "uhh Oiri, aku mau gak pulang mau?" tanyanya. "hah? apa apa? ngomong yang benar dong Shu ah" ucapku. "hgg, aku gak pulang haha" ucapnya berjalan pulang. ukh katanya gak pulang tapi malah pulang. sekarang..tinggal aku. aku pelan pelan berjalan. walaupun sedikit pusing. kenapa tadi aku ikut minum sih. gara gara Juwon Lee itu. aku terbawa emosi. aku berjongkok di pinggiran untuk istirahat sebentar. "hei, ayo ku antar pulang". aku mendongak ke atas. "Lee Yeoni?" panggilku.